Jonas Rivanno Suka Cewek Doyan Makan
“Cewek lagi…,” protes
Jonas saat CC menghujaninya dengan pertanyaan tentang kriteria ceweknya.
Tampaknya Jonas memang lebih suka membahas akting atau usaha barunya,
perusahaan jasa ekspedisi. Bahkan demi usahanya itu, Vanno—panggilan
akrabnya—bilang nggak kenal istilah bagi-bagi waktu dengan pacar. Eits… kok,
balik-balik tentang cewek lagi, hehehe. Simak obrolan seru CC dengan cowok
putih, ganteng dan wangi ini.
Anda sering banget berperan sebagai cowok baik-baik…
Tawaran yang datang kebanyakan seperti itu. Sinetronnya pun tayang dalam jangka waktu lama sehingga orang menyangka peran saya selalu protagonis.
Nggak bosan?
Biarpun peran cowok baik-baik, tapi latar belakang dan karakter tokoh selalu berbeda, kok. Ada yang jadi orang susah, kaya, atau anak kembar. Tidak bosan karena belum pernah ada yang sama persis. Meski begitu, tetap berniat mencoba peran yang lain, misal jadi antagonis atau orang gila.
Sambil berbisnis juga?
Cita-cita saya awalnya berusaha di bidang teknik. Kuliah pun memilih di Teknik Elektro dan Lingkungan. Nah, 2,5 tahun lalu, saya dipercaya mengelola perusahaan jasa pengiriman (ekspedisi) mobil PT Jericald Sania Utama (JSM), yang awalnya bekerja sama dengan Om saya. Lewat kepercayaan ini, saya belajar bisnis secara otodidak.
Bagaimana mengatur waktu antara akting dan bisnis?
Awal perusahaan berdiri memang sulit, apalagi karena saya lagi main sinetron stripping. Tapi, setelah dicoba tetap jalan, lama-lama bisa membagi waktu antara syuting dan bisnis. Apalagi, karyawan-karyawan di perusahaan sangat membantu. Saya bisa mempercayakan jalannya perusahaan pada mereka.
Lalu, waktu buat pacar?
Tidak ada istilah bagi-bagi waktu buat pacar atau yang lain. Semua saya jalankan saja apa adanya, nggak perlu ribet memikirkan ini-itu. Kalau memang lagi bisa bersama si dia, ya, dilakukan. Jika saya lagi banyak kerjaan, si dia juga mesti mengerti.
Yang bikin Anda ilfeel dengan cewek?
Saya suka banget makan. Karena itu, saya kesal menghadapi cewek yang makan cuma sedikit, sok diet, atau nggak dihabiskan. Saya suka cewek yang doyan makan karena kalau lagi jalan, paling enak, ya makan.
Jadi, Anda menilai cewek dari hobi makannya?
Bagi saya, dari pandangan mereka tentang makan, bisa dilihat apakah mereka pede dengan diri sendiri, jaim, atau apa adanya saja—nggak jaim depan saya.
Kalau cewek jual mahal demi menarik perhatian Anda?
Saya bukan orang yang bisa memulai pembicaraan dengan baik. Saya lebih suka menjadi pendengar. Kalau saat berkenalan, dia terlalu pendiam. Saya pun nggak tahu mesti ngapain. Bukannya tertantang untuk menaklukkan, suasana malah jadi awkward. Akhirnya, saya tinggalin aja.
Pernah mencoba pacaran backstreet?
Lebih baik jangan backstreet, jika terjadi sesuatu dengan kita, nanti ortu nggak tahu. Dulu memang pernah sekali backstreet akibat masih kuliah dan belum mapan. Soalnya, Mama saya pernah bilang, jangan mentraktir pacar dulu kalau belum bisa mentraktir ortu sendiri, hehehe.
Bagaimana bila tiba-tiba ortu pacar menuduh Anda yang tidak benar?
Bila memang tidak benar, tidak perlu ditanggapi, apalagi dilawan. Saya tetap membela diri, tapi biar waktu yang membuktikannya. Positifnya, dengan tuduhan itu. berarti ortu pacar mencoba mencari tahu dan mengenal lebih dalam diri saya. CC
Anda sering banget berperan sebagai cowok baik-baik…
Tawaran yang datang kebanyakan seperti itu. Sinetronnya pun tayang dalam jangka waktu lama sehingga orang menyangka peran saya selalu protagonis.
Nggak bosan?
Biarpun peran cowok baik-baik, tapi latar belakang dan karakter tokoh selalu berbeda, kok. Ada yang jadi orang susah, kaya, atau anak kembar. Tidak bosan karena belum pernah ada yang sama persis. Meski begitu, tetap berniat mencoba peran yang lain, misal jadi antagonis atau orang gila.
Sambil berbisnis juga?
Cita-cita saya awalnya berusaha di bidang teknik. Kuliah pun memilih di Teknik Elektro dan Lingkungan. Nah, 2,5 tahun lalu, saya dipercaya mengelola perusahaan jasa pengiriman (ekspedisi) mobil PT Jericald Sania Utama (JSM), yang awalnya bekerja sama dengan Om saya. Lewat kepercayaan ini, saya belajar bisnis secara otodidak.
Bagaimana mengatur waktu antara akting dan bisnis?
Awal perusahaan berdiri memang sulit, apalagi karena saya lagi main sinetron stripping. Tapi, setelah dicoba tetap jalan, lama-lama bisa membagi waktu antara syuting dan bisnis. Apalagi, karyawan-karyawan di perusahaan sangat membantu. Saya bisa mempercayakan jalannya perusahaan pada mereka.
Lalu, waktu buat pacar?
Tidak ada istilah bagi-bagi waktu buat pacar atau yang lain. Semua saya jalankan saja apa adanya, nggak perlu ribet memikirkan ini-itu. Kalau memang lagi bisa bersama si dia, ya, dilakukan. Jika saya lagi banyak kerjaan, si dia juga mesti mengerti.
Yang bikin Anda ilfeel dengan cewek?
Saya suka banget makan. Karena itu, saya kesal menghadapi cewek yang makan cuma sedikit, sok diet, atau nggak dihabiskan. Saya suka cewek yang doyan makan karena kalau lagi jalan, paling enak, ya makan.
Jadi, Anda menilai cewek dari hobi makannya?
Bagi saya, dari pandangan mereka tentang makan, bisa dilihat apakah mereka pede dengan diri sendiri, jaim, atau apa adanya saja—nggak jaim depan saya.
Kalau cewek jual mahal demi menarik perhatian Anda?
Saya bukan orang yang bisa memulai pembicaraan dengan baik. Saya lebih suka menjadi pendengar. Kalau saat berkenalan, dia terlalu pendiam. Saya pun nggak tahu mesti ngapain. Bukannya tertantang untuk menaklukkan, suasana malah jadi awkward. Akhirnya, saya tinggalin aja.
Pernah mencoba pacaran backstreet?
Lebih baik jangan backstreet, jika terjadi sesuatu dengan kita, nanti ortu nggak tahu. Dulu memang pernah sekali backstreet akibat masih kuliah dan belum mapan. Soalnya, Mama saya pernah bilang, jangan mentraktir pacar dulu kalau belum bisa mentraktir ortu sendiri, hehehe.
Bagaimana bila tiba-tiba ortu pacar menuduh Anda yang tidak benar?
Bila memang tidak benar, tidak perlu ditanggapi, apalagi dilawan. Saya tetap membela diri, tapi biar waktu yang membuktikannya. Positifnya, dengan tuduhan itu. berarti ortu pacar mencoba mencari tahu dan mengenal lebih dalam diri saya. CC
